Klasifikasi Ikan
Nilem
Penulisan
artikel tentang klasifikasi ikan nilem ini selain bertujuan untuk mengetahui
dan memahami tentang klasifikasi, kandungan gizi, olahan-olahan dari ikan nilem
juga memiliki tujuan untuk memenuhi tugas biologi saya. Tugas tersebut tentang
memilih salah satu potensi hayati yang dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan di
daerah sekitar. Daerah sekitar tersebut adalah daerah sekitar yang saya
tinggali sekarang yaitu Ambarawa. Siapa yang tidak kenal Ambarawa? Kota kecil
berada di kabupaten Semarang. Ambarawa sendiri memiliki potensi wisata yang
bagus contohnya Rawa Pening dan tempat wisata-wisata lainnya.
Danau
Rawapening adalah danau yang terjadi secara alamiah. Selain tempat yang sejuk,
nyaman, dan teramat indah. Rawa pening juga memiliki potensi tentang
Kulinernya. Dalam publikasi yang berjudul “Profil 15 Danau Prioritas Nasional”
oleh Kementerian Lingkungan Hidup (2011), disebutkan bahwa jenis-jenis ikan
yang pernah hidup dan berkembang di Rawapening sebanyak 17 jenis, terdiri dari
: Osteochilus hasselti, Ophiocephalus striatus, Tilapia mossambica,
Puntius javanicus, Clarias batrachus, Anabas testudineus, Monopterus albus,
Helostoma temmincki, Trichogaster pectoralis, Trichogaster trichopterus,
Nemachilus fasciatus, Chela oxygastroides, Aplocheilus panchax, Puntius
binotatus, Rasbora sp, Puntius orphiodes, dan Ctenophraryngodon idella. Nama
umum dari ikan-ikan tersebut adalah ikan Nilem, Kutuk (Gabus), Mujair, Tawes,
Lele, Betok, Belut, Tambakan, Sepat Siam, Sepat Rawa, Uceng, Wader Pari, Wader
Peto (Kepala Timah), Wader Cakul (Wader Bintik Dua), Wader Lunjar Pari, Hampala
(Brek), dan Koan (Grass Carp). Jenis yang paling dominan adalah ikan
Nilem (Osteochlius hasselti) yang diperkirakan populasinya mencapai
43,7%, disusul ikan Kutuk (Ophiocephalus striatus), dan jenis-jenis ikan
yang lainnya.
Namun, sayangnya jumlah ikan-ikan
tersebut menurun karena ada penangkapan ikan secara liar tanpa memerhatikan
kondisi dan perkembangan ikan yang hidup di tempat tersebut. Sehingga kami
sebagai penduduk sekitar harus bersama menjaga potensi wilayah yang kami
miliki. Jadi sudah jelas mengapa saya tertarik untuk membahas tentang ikan
Nilem.
Nilem, nilem
mangut, melem atau disebut masyarakat tersebut Wader Hijau (Osteochilus vittatus) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae.
Ikan herbivora ini diketahui menyebar di Asia
Tenggara: Tonkin, Siam (Thailand), Semenanjung Malaya,
Kalimantan, Sumatra,
dan Jawa. Nilem merupakan ikan budidaya untuk konsumsi, terutama di
Jawa. Kini, nilem juga diintroduksi ke beberapa danau di Sulawesi. Ikan bertubuh sedang, panjang total hingga 260 mm.
Tinggi tubuh pada awal sirip dorsal 3-3,7 berbanding panjang standar (tanpa
sirip ekor). Panjang kepala 4,1-4,5 berbanding panjang standar. Moncong
membulat tumpul, dengan bibir yang berkerinyut dan dapat disembulkan. Sungut
maksilar kurang lebih sepanjang diameter mata, sungut rostral lebih pendek.
Awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-8 atau ke-9;
terpisahkan dari ubun-ubun oleh 10-12 sisik.
MORFOLOGI IKAN NILEM
Ikan nilem
(Osteochilus hasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia yang hidup di
sungai – sungai dan rawa – rawa. Ciri – ciri ikan nilem hampir serupa dengan
ikan mas. Ciri – cirinya yaitu pada sudut – sudut mulutnya terdapat dua pasang
sungut – sungut peraba. Sirip punggung disokong oleh tiga jari – jari keras dan
12 – 18 jari – jari lunak. Sirip ekor berjagak dua, bentuknya simetris. Sirip
dubur disokong oleh 3 jari – jari keras dan 5 jari – jari lunak. Sirip perut
disokong oleh 1 jari – jari keras dan 13 – 15 jari – jari lunak. Jumlah sisik –
sisik gurat sisi ada 33 – 36 keping, bentuk tubuh ikan nilem agak memenjang dan
piph, ujung mulut runcing dengan moncong (rostral) terlipat, serta bintim hitam
besar pada ekornya merupakan ciri utama ikan nilem. Ikan ini termasuk kelompok
omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang disebut epifition dan perifition
(Djuhanda, 1985).
Klasifikasi Ikan Nilem (Osteochilus hassel)
Menurut Saanin (1968) diklasifikasikan dalam:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Craniata
Class : Pisces
Subclass : Actinopterygi
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidae
Famili : Cyprinidae
Genus : Osteochilus
Species : Osteochilus hasselti
Kualitas Air Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Craniata
Class : Pisces
Subclass : Actinopterygi
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidae
Famili : Cyprinidae
Genus : Osteochilus
Species : Osteochilus hasselti
Ikan nilem akan melakukan
pemijahan pada kondisi oksigen berkisar antara 5 – 6 ppm, karbondioksida bebas
yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan yaitu ≤ 1 ppm (Willoughby, 1999).
Menurut Susanto (2001) suhu yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan nilem
berkisar antara 18 – 280C, dan untuk pH berkisar antara 6,7 – 8,6. Sedangkan
menurut PBIAT Muntilan (2007), untuk kandungan ammonia yang disarankan adalah
0,5 ppm.
Reproduksi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)
Reproduksi pada ikan dikontrol
oleh kelenjar pituitari yaitu kelenjar hipotalamus, hipofisis – gonad, hal
tersebut dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari lingkungan yaitu temperatur,
cahaya, cuaca yang diterima oleh reseptor dan kemudian diteruskan ke sistem
syaraf kemudian hipotalamus melepaskan hormon gonad yang merangsang kelenjar
hipofisa serta mengontrol perkembangan dan kematangan gonad dalam pemijahan
(Sumantadinata, 1981).
Reproduksi merupakan kemampuan indivudu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Ikan memiliki ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun ukurannya kecil, sehingga sintasan rendah.
Reproduksi merupakan kemampuan indivudu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Ikan memiliki ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun ukurannya kecil, sehingga sintasan rendah.
1. Sebaliknya
ikan memiliki telur sedikit, ukurannya besar. Kegiatan reproduksi pada setiap
jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungnya (Fujaya, 2004).
Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina yang mengeluarkan sel telur dari betina, sel sperma dari jantan dan terjadi di luar tubuh ikan (eksternal). Dalam budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu:
Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia, terjadi secara alamiah (tanpa pemberian rangsangan hormon),
Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina yang mengeluarkan sel telur dari betina, sel sperma dari jantan dan terjadi di luar tubuh ikan (eksternal). Dalam budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu:
Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia, terjadi secara alamiah (tanpa pemberian rangsangan hormon),
2. Pemijahan
secara semi intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan
rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya
terjadi secara alamiah di kolam,
3. Pemijahan
ikan secara intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan
rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta proses ovulasinya
dilakukan secara buatan dengan teknik stripping atau pengurutan (Gusrina,
2008).
Ikan
wader memang tergolong ikan yang cukup kecil akan tetapi memiliki cita rasa
yang sangat gurih dan tentunya menggoda selera kita, apalagi ikan wader goreng
yang di dampingi oleh sambel, tentu sangat menggoda nafsu makan, bukan? Dibalik
rasanya yang sangat enak dan gurih ikan wader ini juga mempunyai manfaat untuk
kesehatan tubuh bagi yang mengonsumsinya. Ikan wader atau ikan nilem ini juga
banyak mengandung gizi diantaranya yaitu
1.
Protein
Ikan wader adalah salah satu dari
jenis ikan mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi di dalam dagingnya,
sama seperti halnya dengan kandungan ikan yang lain. Dengan mengonsumsi ikan
yang mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi ini, tentu saja sangat
memiliki manfaat untuk kesehatan pada tubuh kita misalnya saja mampu meningkatkan
sistem daya tahan tubuh dan meningkatkan masa pertumbuhan pada otot.
2.
Zat besi
Daging dari ikan wader ini mempunyai
kandungan zat besi yang sangat tinggi, hal ini menjadikan ikan wader tersebut
sangat baik untuk kesehatan tubuh apabila mengonsumsinya. Seperti yang
sebelumnya kita ketahui jika kandungan zat besi yang ada pada ikan wader ini
sangat bergunan dan baik untuk masa pertumbuhan pada tulang dan dapat menjaga
tulang dari berbagai jenis gangguang yang sering kali terjadi seperti terjadinya
pengeroposan tulang atau yang biasa disebut dengan osteoporosis.
3.
Asam lemak omega 3
Selain memiliki rasa yang nikmat,
ikan wader ini ini juga mempunyai kandungan asam lemak omega 3 sama seperti
dengan jenis ikan lainnya. Dalam hal ini, asam omega 3 tentu saja sangat
berguna bagi kesehatan dan juga terhadap anak-anak untuk meningkatkan fungsi
syaraf dan perkembangan syaraf terhadap anak-anak.
4.
Meningkatkan sistem imun
Dalam penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya menyebutkan bahwa apabila seseorang yang mendapatkan
asupan dengan jumlah protein yang tercukupi hariannya, di yakini bisa dan mampu
meningkatkan sistem imun. Dengan demikian, untuk dari itu jangan ragu lagi
untuk mengonsumsi jenis ikan wader ini karena kaya akan protein yang dimana
sangat bermanfaat dalam pencegahan bakteri dan virus. Selain itu, ikan wader
ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik anak-anak hingga orang yang
dewasa.
Ikan nilem ini juga dapat diolah
dalam berbagai makanan. Bila di daerah Rawa pening tersebut sering dijumpai
orang-orang yang menjajakan ikan tersebut dalam bentuk Nilem goreng atau
rempeyek nilem. Namun banyak orang-orang kreatif yang
mengolahnya dalam anaeka masakan seperti.
1.
Sambal Ulek Nilem goreng
2.
Oseng ikan Nilem
3.
Nilem pedas manis
4.
Nilem cabai hijau
5.
Sambal tempe Nilem
6.
Nilem sambal bawang
7.
Nilem penyet kemangi
8.
Mangut ikan Nilem
9.
Pepes ikan Nilem
10.
Pindang ikan Nilem
11.
Tumis ikan nilem
12.
Nilem sambal mangga segar
13.
Nilem crispy dalam kemasan modern
14.
Pepes telur ikan Nilem
Sumber
Isyelien, Marlina. 2012. Klasifikasi Ikan Nilem https://isyelieneducation.wordpress.com/2012/05/30/klasifikasi-ikan-nilem/
Diakses pada tanggal 8 Januari 2018
KoranKompas. Ikan Wader Biarpun Kecil Besar
Gizinya. https://www.kompasiana.com/penaulum/5a1d0c89c81c63655f5661b2/ikan-wader-biarpun-kecil-kaya-gizinya
Diakses pada tanggal 8 Januari 2018
Wikipedia.2017. Nilem https://id.wikipedia.org/wiki/Nilem’
Diakses pada tanggal 8 Januari 2018
Yunias. 2011. Budidaya. http://yunias19ocean.blogspot.com/2011/02/budidaya
Diakses pada tanggal 8 Januari 2018
Nilem Crispy dalam kemasan modern
Pepees telur ikan nilem
Tumis Nilem
Nilem Sambal Bawang
Bitcoin Casino with No Deposit Bonus 2021 | Free Spin Bonus
BalasHapusRead the Bitcoin Casino Review 코인카지노 2021 and play at any of our recommended Online Casino sites!🎖️ No deposit bonus: Up to ₹50📱 Mobile app: Android, iPhone, iPad💰 Deposit Bonus: 100% up to $/€1,000🎁 Deposit Bonus: 100% up to $/€20