Daftar Blog Saya

Jumat, 29 Desember 2017

Hubungan Fotosintesis dengan Global Warming



FOTOSINTESIS DENGAN GLOBAL WARMING

            Semakin lama suhu di permukaan bumi semakin tinggi inilah dampak kecil dari pemanasan global. Apalagi jika kita berada di area yang tidak terdapat pepohonan, sengatan matahari yang menerpa bumi semakin terasa panasnya. Cobalah ketika siang hari dan udara panas berteduhlah di bawah pohon, pasti akan terasa sejuk. Mengapa demikian? Karena pada saat siang hari pohon-pohon berklorofil melakukan proses fotosintesis. Lalu apa Global Warming itu dan apasih Fotosintesis itu?
            Pemanasan global (Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Global warming dapat terjadi dan meningkat karena penyebab berikut:
*     Adanya rumah kaca
*     Pemborosan listrik
*     Pengeluaran bahan bakar yang tidak teratur
*     Polusi udara
*     Hutan gundul
            Fotosintesis berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘foto’ yang artinya cahaya dan ‘synthesis’ yang artinya menggabungkan. Fotosintesis adalah suatu proses bikoimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan , terutama tumbuhan yang mengandung klorofil atau zat hijau. Istilah fotosintesis jika ditinjau dari bidang ilmu biologi diartikan sebagai suatu peristiwa penggabungan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) secara kimiawi dalam klorofil dengan bantuan cahaya matahari untuk membentuk karbohidrat. Peristiwa fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil. Selain tumuhan berkalori tinggi, makhluk hidup nonklorofil seperti alga dan beberapa jenis bakteri melakukan fotosintesis dengan cara menggunakan zat hara, CO2, air serta bantuan cahaya dari matahari. Klorofil merupakan zat hijau daun yang berperan penting dalam proses fotosintesis untuk menyerap energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi.
. Tanaman, termasuk pohon-pohon hutan, mengubah karbon dioksida (CO2) atmosfer menjadi karbon melalui fotosintesis. Dedaunan menyerap CO2 dari atmosfer melalui proses difusi gas dan CO2 ini dimanfaatkan tumbuhan dalam proses fotosintesis pada saat siklus calvin. Di dalam daun (di organela kloroplas), karbohidrat, asam-asam amino, protein, dan adenosin trifosfat diproduksi melalui fotosintesis.Fotosintesis bergantung pada cahaya, ketersediaan CO2, serta suhu.Laju fotosintesis berbanding lurus dengan konsentrasi CO2 di udara dan jumlah kloroplas, serta berbanding terbalik dengan tahanan daun terhadap difusi CO2. Tumbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Reaksi fotosintesis yang terjadi secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:


6 H2O + 6 CO2 + Cahaya dan Kloroplas → C6H12O6 + 6O2

            Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
1.      Reaksi Terang
Reaksi terang berlangsung di membran tilakoid.Cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air.Pemecahan ini disebut fotolisis yang dapat mengakibatkan molekul air pecah menjadi oksigen (O2), ion hidrogen (H+) dan melepaskan elektron. Elektron akan berjalan pada sistem transport elektron dengan mengaktifkan enzim ATP-sintase untuk menghasilkan ATP. Ion hidrogen ditangkap oleh NADP menjadi NADPH2.Keseluruhan reaksi ini terjadi jika ada terdapat sinar matahari sehingga disebut reaksi terang.Hasil reaksi terang adalah ATP, NADPH2, dan oksigen.Oksigen dikeluarkan melalui stomata di epidermis daun.

2.      Reaksi gelap (siklus calvin)
Reaksi gelap berlangsung di stroma.Pada reaksi gelap di diperlukan karbon dioksida (CO2). ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu terjadinya reaksi gelap (siklus calvin). Pada proses ini terjadi pengikatan karbon dioksida di dalam daun. Karbon dioksida ini akan bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan dari reaksi terang, membentuk gula (glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana. Senyawa ini perlu diubah menjadi gula lain yang lebih kompleks (misalnya sukrosa) sebelum diangkut karena mudah bereaksi. Melalui floem, sukrosa diangkut ke sel-sel daun yang tidak berfotosintesis, ke sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri.Sisa sukrosa diubah menjadi gula, protein dan lipid sebagai cadangan makanan.Cadangan makanan terutama disimpan dalam akar dan batang, tetapi ada juga yang disimpan dalam daun. Hasil lain dari fotosintesis adalah oksigen yang dilepas ke lingkungan melalui stomata yang digunakan oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.
Fotosintesis memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Pengubahan CO2 dengan beberapa senyawa lain dapat menghasilkan O2 dengan tumbuhan-tumbuhan. Ya.. dimana O2 sebgai sumber pernafasan dengan seperti itu proses fotosintesis sangatlah bermanfaat dimana Fotosintesis juga digunakan untuk mengurangi gas-gas CO2 dan membantu mencegah global warming. Kemudian dapat diartikan sumber utama fotosintesis yaitu tumbuhan adalah suatu yang penting. Dimana kita harus menjaga melestarikan Pohon-pohon demi kelangsungan hidup.
Namun di Indonesia sendiri banyak kasus sering penebangan pohon secara liar dan terjadi kebakaran hutan, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, beribu-ribu pohon musnah terbakar apalagi kalau bukan ulah manusia seperti membuang putung rokok sembarangan. Lalu hampir setiap tahunnya ratusan ribu hektare hutan terbakar untuk aspek ekologis, dengan musnahnya jutaan hektar hutan, akan mengganggu keseimbangan alam sekitarnya, baik secara lokal atau bahkan akan mendunia.
Secara lokal, keseimbangan alam kehidupan hewan-hewan penghuni hutan akan terganggu. Sedangkan dalam skala besar akan mengganggu keseimbangan biosfer yang sifatnya global. Mengingat begitu pentingnya bagi keseimbangan ekosistem, tumbuhan perlu dijaga keberadaannya secara proporsional di muka Bumi .Apalagi dengan adanya kenaikan konsentrasi CO2 di atmosfer yang sudah di luar batas kenormalan. Semula kenaikan CO2 diakibatan oleh proses alam, namun sejak dimulainya revolusi industri pada permulaan abad ke-18, di mana gas karbon dioksida dilepaskan dalam jumlah yang sangat tinggi, jauh melebihi kemampuan tumbuhan hutan dan penyerapan oleh samudera, sebagai agen alam yang berperan sebagai pembersih atmosfer dari gas karbon dioksida, melalui penyerapan langsung maupun melalui pelarutan. Ditambah pula dengan gundulnya hutan, penebangan pohon liar, pembakaran hutan. Lalu bagaimana dapat mencegah pemanasan global, bila tidak ada tumbuhan atau pepohonan bagaimana ada proses fotosintesis bagaimana ada pula oksigen bagaimana pula kita akan bernafas?
Jadi dapat disimpulkan bahwa tumbuhan itu sangat berperan penting di dalam kehidupan dimana menjadi tempat berfotosintesis dengan menghasilkan O2 dan mengurangi CO2 dengan begitu dapat dimanfaatkan untuk pengurangan dan pencegahan Global Warming. Setelah membaca artikel ini diharapkan pembaca dapat memahami bagaimana hubungan fotosintesis dengan Global Warming.

Keywords : Proses Fotosintesis, Global Warming, Hubungan Fotosintesis dengan Global Warming




Daftar Pustaka
Abdullah, Taufiq. 2016. “Makalah Hubungan Fotosintesis dengan Global Warminghttp://taufiqabd.blogspot.co.id/2016/10/makalah-hubungan-fotosintesis-dengan.html?m=1
Di akses pada 23 Desember 2017
Di akses pada 23 Desember 2017
Wikipedia. 2017. “Fotosintesis” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
Di akses pada 23 Desember 2017
Wikipedia. 2017. “Pemanasan Global” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
Di akses pada 23 Desember 2017



Selasa, 12 Desember 2017

sel


Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali.[4] Namun, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel. Berikut 2 video menunjukkkan keajaiban alam sel dari Harun Yahya dan The Powe of Ten (1977)


Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)  diakses pada tanggal 11Desember 2017
https://m.youtube.com/watch?v=0fKBhvDjuy0 diakses pada 10 desember 2017